Tradisi Unik Masyarakat Bengkulu untuk Sambut Lebaran

Sepertinya sudah menjadi sebuah tradisi bagi masyarakat kita ketika Lebaran akan tiba. Tiap daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda. Tradisi Unik dan penuh suka pastinya. Seperti tradisi unik dari Daerah Bengkulu yang akan kita bahas kali ini. 

Dilansir dari berita Bengkulu, menjelang Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Bengkulu turut meramaikan 3 tradisi unik. Ketiga tradisi tersebut adalah tradisi Bakar Gunung, Takbiran dengan iringan musik dol, dan Cencang Kertok. 

Tradisi Unik Masyarakat Bengkulu untuk Sambut Lebaran

Bakar Gunung

Tradisi Unik Masyarakat Bengkulu untuk Sambut Lebaran
source: akurat.co

Tradisi Bakar Gunung di sini bukan berarti membakar gunung sungguhan ya. Bakar Gunung di sini hanyalah nama tradisi yang mana ‘gunung’ di sini adalah gundukan yang terbuat dari batok kelapa yang kemudian dibakar beramai-ramai di malam takbiran.  

Jadi, Bakar Gunung di sini hanya penamaan saja. Batok kelapa dikumpulkan lalu disusun menjulang seperti gunung. Itulah mengapa tradisi ini kemudian dinamakan Bakar Gunung. Pada zaman dulu, tradisi ini rutin diadakan setiap tahunnya. Hampir semua masyarakat Bengkulu menjalankan tradisi ini. Hampir di setiap rumah, tradisi Bakar Gunung ini dapat dijumpai. 

Masyarakat asli Bengkulu biasanya telah menyiapkan batok kelapa jauh-jauh hari sebelum malam 1 Syawal tiba. Ketika saatnya tiba, batok kelapa ini kemudian disusun hingga setinggi kurang lebih satu meter. 

Gunungan batok kelapa ini kemudian dibakar. Api yang menyala-nyala membakar gunungan batok kelapa ini semakin memeriahkan malam takbiran tiap tahunnya. Terlebih zaman dulu belum ada listrik sehingga Bakar Gunung ini sungguh menerangi pelataran tiap rumah warga. 

Takbir Keliling dengan Iringan Tabuhan Dol

source: curupekspress.com

Tradisi unik masyarakat Bengkulu untuk menyambut Hari Raya ldul Fitri adalah tradisi takbiran diiringi dengan tabuhan dol. Tradisi ini masih berlangsung hingga saat ini. Mungkin ada di sini yang tak lain adalah orang asli Bengkulu, pastinya tahu tradisi yang satu ini.

Dol sendiri adalah alat musik asli Bengkulu yang dimainkan dengan cara ditabuh. Sekilas alat musik tradisional ini sangat mirip dengan bedug; bedanya adalah hanya ada salah satu sisi dol yang ditutup dengan kulit.

Pada tradisi takbiran ini, ada 7 buah dol yang dibariskan. Kemudian, ketujuh dol tersebut ditabuh secara bersamaan, dengan irama yang berbeda namun tetap dalam nada yang harmonis. Ketika nada tabuhan ketujuh dol ini mulai terdengar, kalimat takbir lalu dikumandangkan.

Cencang Kertok

Tradisi unik yang ketiga adalah Cencang Kertok. Tradisi ini sebenarnya adalah tradisi turun-temurun dari masyarakat Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko. Cencang Kertok sendiri adalah tradisi gotong-royong yang dilakukan oleh masyarakat Selagan Raya untuk membeli kerbau.

Kerbau ini lalu disembelih lalu diolah menjadi menu lezat untuk Hari Raya Idul Fitri. Tradisi dari nenek moyang masyarakat setempat ini dilakukan 2 kali, yaitu saat menjelang Bulan Ramadhan dan saat menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Menariknya, kerbau yang dibeli adalah kerbau ternak yang dipelihara oleh salah satu masyarakat setempat. Biasanya momen penyembelihan kerbau dilakukan sehari sebelum Puasa Ramadhan dan sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri. Tujuannya hanya satu, yaitu untuk memenuhi kebutuhan daging menjelang bulan puasa Ramadhan dan menjelang Lebaran. 

Rupanya ada cukup banyak tradisi unik di Bengkulu yang ada kaitannya dengan acara keagamaan. Sebut saja salah satunya adalah tradisi Jambar Uang dan juga tradisi Sarafal Anam yang mana keduanya diselenggarakan dalam rangka menyambut peringatan Maulid Nabi. 

Sarafal Anam

source: pedomanbengkulu.com

Dua tradisi ini hingga kini masih melekat di masyarakat asli Kelurahan Bajak, Kota Bengkulu. Tradisi Sarafal Anam sendiri adalah sebuah kesenian tradisional asli Suku Lembak yang kira-kira sudah berumur 1500 tahun.

Ada juga tradisi Jambar Uang yang tak lain adalah kegiatan memberikan infak untuk kepentingan pembangunan masjid. Infak yang terkumpul adalah hasil iuran para warga desa setempat. 

Jambar Uang

Yang unik dari tradisi Jambar Uang ini adalah cara mengumpulkannya. Uang infak dihias sebagus mungkin lalu digantungkan pada pot bunga. Pot-pot yang berisi uang ini lalu diarak dari RT yang berbeda-beda. Arak-arakan ini nantinya berakhir di masjid. Menarik ya. 

Related Posts