Geotekstil Adalah ? Definisi dan Jenisnya

Geotekstil adalah bahan material yang paling sering dijumpai di pekerjaan konstruksi seperti jalan raya, jembatan, pembuatan saluran air, dll. Tentu saja bahan tersebut sangat dibutuhkan karena fungsinya yang tidak dimiliki oleh bahan konstruksi lainnya. 

Namun sebagian orang masih belum paham mengenai apa itu geotextile dan mengapa kegunaannya sangat diperlukan untuk membangun sebuah wilayah yang indah. Penasaran? Baiklah, di dalam artikel ini akan dibahas lengkap tentang definisi dan juga keunggulan yang dimiliki oleh geotekstil tersebut. 

Apakah Geotekstil adalah Bahan Material Paling Unggul?

Dikatakan unggul karena tujuan tertentu. geotextile merupakan lembaran sintetis yang memiliki ketebalan tipis, bertekstur pori dan biasa dipakai untuk perbaikan tanah atau stabilisasi yang berhubungan dengan pekerjaan bidang teknik sipil. Bahan tersebut sebenarnya merupakan cara baru dalam upaya untuk melakukan perkuatan tanah yang lunak. 

Bahan untuk membuat geotextile sendiri biasanya dari polyester, polypropylene, dan kain geotextile. Kain tersebut pun masih memiliki 3 bentuk dasar yaitu seperti tenunan (mirip dengan kantong surat), jarum tertekan (mirip dengan flanel), dan ikatan panas (mirip dengan flanel yang disetrika). 

Nah, geotekstil sendiri terbagi menjadi 2 jenis yaitu woven dan non woven. Penggunaan keduanya berbeda meskipun jika dilihat dari fungsinya hampir serupa. 

Apa Perbedaan Geotekstil Woven dan Non Woven?

Meskipun terkenal dengan bahan sintetis permeable yang bersumber dari bahan tekstil polimer, geotekstil ternyata sangat berguna untuk dunia industri Indonesia. Yup tidak hanya karena fungsinya saja, namun manfaat yang dihasilkan pun sangat terjamin kualitasnya. 

Nah, Anda perlu paham perbedaan dari 2 jenis bahan material tersebut. 

1. Geotekstil Woven

Jenis yang pertama ini dibuat dengan cara dianyam. Bahan utama untuk membuatnya dari Polypropylene. Supaya kamu dapat gambaran, jenis ini menyerupai karung beras namun bukan yang dibuat dari bahan goni, ya! Bedanya geotekstil ini berwarna hitam. 

Masyarakat biasanya menggunakan bahan ini sebagai stabilisasi tanah terutama pada tanah lunak. Woven mempunyai kemampuan kuat tarik yang lebih baik 2 kali lipat jika dibanding dengan jenis yang satunya. 

2. Geotekstil Non Woven 

Apabila jenis sebelumnya dibuat dengan cara dianyam, nah kalau yang ini tidak melalui cara tersebut karena berbahan seperti karpet kain. Umumnya, bahan utamanya berasal dari bahan Polyester atau polimer. 

Masyarakat memakai non woven karena memberikan efek membran yang mengandalkan tensile strength jadi tidak mengurangi terjadinya penurunan yang disebabkan oleh tanah dasar yang kurang baik atau lunak. 

Fungsi Geotekstil

Selanjutnya, mari bahas beberapa fungsi yang bisa Anda dapatkan jika menggunakan geotekstil sebagai bahan material untuk pekerjaan konstruksi. 

1. Penyaring atau Filtrasi

Yang pertama, fungsi geotextile adalah sebagai penyaring atau filtrasi untuk mencegah bercampurnya partikel-partikel kecil pada aliran air. Untuk mendapatkan fungsi ini Anda bisa gunakan jenis non woven karena manfaatnya sangat cocok untuk mendapatkan hasil tersebut. 

2. Pemisah atau Separator

Yang kedua, geotekstil bisa menjadi pemisah untuk menghindari terjadinya campuran susunan material yang satu dengan material yang lainnya. Contoh yang bisa Anda temukan dalam penggunaan bahan geotekstil ini ada di proyek pembangunan jalan yang berada di atas tanah lunak (lumpur). 

Nah pada pekerjaan tersebut, geotekstil akan menghindari naiknya lumpur ke sistem perkerasan sampai akhirnya tidak berjalan pumping effect yang membuat rusaknya perkerasan jalan. Tidak hanya itu, geotekstil juga bisa meringankan pemadatan sistem perkerasan. 

3. Stabilisasi atau Stabilization

Fungsi dari geotekstil selanjutnya yaitu sering disebut sebagai Reinforcement atau juga perkuatan. Contohnya saja seperti di beberapa proyek timbunan tanah, perkuatan lereng, dll. 

Fungsi tersebut sebenarnya masih banyak didiskusikan oleh para pakar geoteknik, karena bahan geotekstil bekerja menggunakan metode membran efek yang hanya mempercayai kuat tarik. 

Sampai akhirnya kesempatan terjadinya penurunan yang ada di timbunan masih cukup besar karena kurangnya kekakuan bahan. Selain itu, sifat dari geotextile sendiri cepat melar apabila diserang dengan air dan jadi rawan apabila dipakai untuk perkuatan lereng. 

Secara kesimpulan, geotekstil adalah bahan yang berfungsi sebagai penyaring, pemisah, dan juga stabilisasi tanah. Bahan tersebut memiliki 2 jenis yang bisa disesuaikan oleh kebutuhan di konstruksi.

Itulah sedikit informasi dari kami mengenai geotextile dan juga jenis-jenisnya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk anda yang membutuhkannya. Jangan lupa untuk mengikuti blog ini untuk mendapatkan informasi menarik lainnya dari kami. Terima kasih.

Related Posts